Etika memegang peran penting dalam praktik akuntansi, memastikan para profesional akuntansi bertindak dengan jujur, adil, dan bertanggung jawab.
Ini membantu mencegah kecurangan dan menjamin keakuratan serta kepercayaan informasi keuangan yang disajikan.
Etika dalam akuntansi menekankan dua aspek kunci: integritas dan transparansi.
Integritas berarti tidak memanipulasi atau memalsukan informasi keuangan, mempertahankan kepercayaan publik.
Transparansi mengharuskan pelaporan keuangan yang jelas dan relevan, memungkinkan pemangku kepentingan memahami situasi keuangan dan operasional suatu entitas.
Peran penting etika dalam akuntansi meliputi:
1. Kepentingan Publik
Menjamin informasi keuangan yang akurat dan dapat dipercaya, mencegah manipulasi untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
2. Ketepatan Informasi
Menyajikan posisi keuangan yang sebenarnya, memastikan keputusan berdasarkan informasi yang tepat.
3. Kepercayaan Pemegang Saham dan Pihak Terkait
Mempertahankan kepercayaan pemegang saham dan pihak terkait, penting untuk hubungan jangka panjang.
4. Kepatuhan Hukum dan Peraturan
Memastikan kepatuhan terhadap hukum dan standar akuntansi yang berlaku.
5. Reputasi Profesi
Mempertahankan reputasi profesi akuntansi yang berdasarkan kejujuran dan transparansi.
6. Pencegahan Kecurangan dan Penipuan
Mencegah dan mendeteksi kecurangan dalam penyusunan dan pelaporan informasi keuangan.
Dengan integritas dan transparansi, profesional akuntansi dapat menyajikan informasi yang akurat dan dapat diandalkan, memperkuat kepercayaan publik terhadap profesi ini.

